Kamis, 28 Maret 2013

Waspada Benjolan dekat Daun Telinga

Jangan anggap remeh saat menemukan benjolan di sekitar telinga yang disertai demam pada tubuh. Bagi pria, hal ini bisa menimbulkan pembengkakan testis akibat komplikasi. Spesialis di bidang kesehatan telinga, hidung dan tenggorokan, dr. Kartika Dwiyani, SpTHT menuturkan, pembengkakan tersebut dikenal sebagai parotitis atau mumps. Umumnya disebut juga gondongan, yang datang melalui virus ke dalam tubuh. Pola penyebarannya sangat sederhana, yaitu lewat udara. Berkomunikasi dengan penderita pun bisa langsung tertular. Dalam bahasa kedokteran, istilahnya adalah penularan lewat droplet, yaitu penyebaran langsung melalui percikan sekret atau cairan di udara yang terhirup.

“Penyakit ini lebih banyak menjangkiti anak-anak, walaupun orang dewasa juga dapat terkena,” ujar dokter spesialis THT dari Rumah Sakit Persahabatan ini.

Bentuk klinis penyakit ini berupa pembengkakan di daerah parotis atau kelenjar air liur yang terdapat di daerah depan hingga bawah telinga. Kemudian disertai demam, tubuh lemas, nyeri otot dan berkurangnya nafsu makan.

Kartika mengungkapkan, virus ini memiliki masa berkembang dalam tubuh (inkubasi) selama 7-23 hari. Dalam proses inkubasi ini, penderita sudah bisa menularkan virus kepada orang lain. “Bahkan masa infeksius ini masih berlangsung hingga 7-10 hari setelah pembengkakan hilang,” katanya. Sedangkan lamanya pembengkakan, yang bisa terjadi pada dua sisi depan maupun bawah telinga, bisa berlangsung selama tujuh hari.

Sebenarnya, sekitar 40 persen dari kasus ini bisa disembuhkan sendiri. Sementara pengobatan pendukung dilakukan dengan pemberian asupan cairan yang cukup, istirahat memadai, serta kompres pada daerah pembengkakan guna mengurangi rasa nyeri. “Konsultasi ke dokter dilakukan terkait pemberian obat anti nyeri,” tutur Kartika. Sementara dr. Rifsia Ajani menambahkan, gondongan memang bisa ditangani tanpa harus ke dokter. Penangangannya bisa diberikan obat simtomatik. “Atau diet lunak bila sakit saat menelan, atau multivitamin untuk meningkatkan sistem imun,” ujarnya. Hanya, Kartika melanjutkan, kebutuhan terhadap dokter ini penting untuk penurunan panas serta pemberian vitamin demi meningkatkan daya tahan tubuh apabila diperlukan. “Serta melakukan evaluasi untuk kemungkinan timbulnya komplikasi,” ujarnya. Komplikasi inilah yang tampaknya agak rumit. Misalnya, kata Kartika, bisa menimbulkan pembengkakan pada testis (orchitis). Sekitar 50 persen gondongan pada pria di atas usia pubertas, umum terjadi. Sedangkan pada perempuan setelah usia pubertas, bisa terjadi komplikasi oophoritis (radang ovarium ).

Bahkan, komplikasi juga bisa terjadi pada radang selaput otak atau meningitis. “Ada sekitar 15 persen kasus, walaupun dapat sembuh dalam tujuh hari,” paparnya.

Penyakit lain yang mungkin timbul adalah gangguan pendengaran atau tuli mendadak. Menurut catatan Kartika, komplikasi seperti ini hanya terjadi dalam 1 banding 20.000 kasus mumps. Kemudian, bisa juga komplikasi pankreatitis (radang pankreas) dan myokarditis (radang otot jantung).
Pencegahan dari gondongan ini sangat sederhana. “Bahkan seorang bayi sudah memiliki imunitas alami bawaan dari ibunya hingga usia 1 tahun,” ujar Kartika.

Setelah usia itu, imunitas didapatkan dengan imunisasi. Yakni dengan imunisasi mumps, measles, serta rubella (MMR) pada usia 15 bulan.

Related Posts

Waspada Benjolan dekat Daun Telinga
4/ 5
Oleh