Senin, 21 Oktober 2013

Kisah Terbongkarnya Skandal Ban Bekas Lion Air

Kisah Terbongkarnya Skandal Ban Bekas Lion Air
Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok, Finari Mananmenceritakan awal mula terbongkarnya skandal ban bekas Lion AirMenurut Finari, awalnya petugas curiga, dalam dokumen pemberitahuan itu disebutkan ban yang diimpor baru danrestricted. »Ban itu baru, tapi sekaligus restricted?” ucapnya. Setelah diteliti, Bea dan Cukai membebaskan ban dalam kondisi baru yang masuk impor itu.
Finari menduga importir berniat menghindari perizinan, atau bahkan bea masuk. Meski demikian, tidak ada sanksi ataupun penalti bagi importir. »Sanksi hanya diberikan jika harga barang pada dokumen impor tidak sesuai dengan harga yang sesungguhnya,” ujarnya.
Gara-gara ban yang tertahan ini, pada Kamis pekan lalu Lion Air terlambat terbang selama tujuh jam untuk rute Padang-Jakarta. Penundaan bertambah ricuh karena pembayaran kompensasi kepada penumpang tidak lancar pada hari berikutnya. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyatakan stok ban serep tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok karena proses administrasi dan dokumentasi tambahan yang harus dilengkapi.
Direktur Operasional Wings Air Redi Irawan menyatakan kurang mengerti dengan temuan Bea dan Cukai. »Saya tahunya ban cukup. Soal itu silakan tanya ke Edward Sirait,” ujarnya. Namun Edward, yang dihubungi hingga kemarin malam, tidak memberi jawaban.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan,menyatakan telah memanggil pihak Lion Air. Menurut dia, masalah stok ban bukan satu-satunya materi yang dibahas. »Ini untuk evaluasi kapasitas yang tersedia dengan jumlah rute yang dilayani,” katanya.

Related Posts

Kisah Terbongkarnya Skandal Ban Bekas Lion Air
4/ 5
Oleh